Minggu, 20 Oktober 2013

Seorang kakek sedang berjalan-jalan sambil menggandeng cucunya di jalan pinggiran pedesaan. Mereka menemukan seekor kura-kura. Anak itu mengambilnya dan mengamat-amatinya. Kura-kura itu segera menarik kakinya dan kepalanya masuk di bawah tempurungnya. Si anak mencoba membukanya secara paksa.
“Cara demikian tidak pernah akan berhasil, nak!” kata kakek, “Saya akan mencoba mengajarimu.”

Mereka pulang. Sang Kakek meletakkan kura-kura di dekat perapian. Beberapa menit kemudian, kura-kura itu mengeluarkan kakinya dan kepalanya sedikit demi sedikit. Ia mulai merangkak bergerak mendekati si anak.
“Janganlah mencoba memaksa melakukan segala seuatu, nak!” nasihat kakek, “Berilah kehangatan dan keramahan, ia akan menanggapinya.”


Berbeda Itu Luar Biasa


beda-itu-luar-biasa_2012-10-04-14-30-40_beda-itu-luar-biasa.jpg
 
Berbeda itu luar biasa. Tentu saja beda yang positif. Dengan perbedaan itu seseorang bisa meraih sukses. Di bidang bisnis, saat seorang pengusaha merancang produk atau layanan baru, hal utama yang dilakukan adalah merancang produk dan layanan yang beda dari yang sudah ada. Kenapa BlackBerry sukses, karena ia berbeda dengan layanan dan produk yang ada sebelumnya. Begitu pun dengan iPad atau iPhone sehingga produk ini selalu diantre saat peluncurannya karena Apple merancangnya dengan bentuk dan fungsi yang lain dari yang lain. Berbeda.
 
Mungkinkah kita bisa memiliki perbedaan yang seperti mutiara? Pasti! Tuhan menciptakan setiap manusia tidak sama satu sama lain. Dan perbedaan itu jika terus diasah akan menjadi mutiara yang akan mendorong kita pada tingkat sukses tertentu.
 
Karena itu mari temukan apa pembeda kita, lalu asah sebaik-baiknya melalui tahapan latihan, pembelajaran, disiplin diri, kerja keras, pantang menyerah, dan sikap positif lainnya. Kita pasti akan memiliki mutiara di dalam diri kita.
 
 
Sumber : http://bit.ly/1atdoyI
  

Menyenangkan Semua Orang


Alkisah, suatu siang yang terik, tampak seorang pengusaha mendatangi sebuah toko mebel dikawasan pusat bisnis di sebuah kota. Pengusaha itu datang dengan membawa kursi sofa yang terbuka jahitannya. Sambil memasang muka yang marah, dengan lantang dia berkata kepada penjual di situ dengan menunjuk ke kursi sofa yang dibawanya, “Lihat sofa ini. Saya sudah membayar dengan harga mahal dan sofa ini telah terbuka jahitannya sebelum dipakai!”
 
Dengan sabar, si pemilik toko meladeni omelan dan kemarahan tamunya dengan penuh perhatian. Setelah melihat kerusakan kursi sofa tersebut, si pemilik toko berkata, “Baiklah, Pak. Jangan kuatir. Saya akan berusaha membantu memperbaiki jahitan kursi sofa ini sebaik-baiknya. Besok silakan bapak ambil kemari atau kapan pun bapak ada waktu.” Mendengar kata-kata sopan itu, redalah kemarahan si pemilik sofa. Ia pun pergi meninggalkan sofanya untuk diperbaiki dan berjanji akan datang kesokan harinya untuk mengambilnya.
 
Sepeninggal si tamu, anak pemilik toko mebel itu mendekati ayahnya dan berkata. “Tamu tadi sungguh keterlaluan. Marah-marah tidak pada tempatnya. Bukankah sofa ini bukan buatan kita dan dibeli dari toko kita? Mengapa ayah tidak berusaha menjelaskan, malahan masih mau memperbaiki sofa itu?” tanya si anak penasaran. Di sekitar toko itu memang ada beberapa toko mebel lain yang menjual sofa, dengan desain yang satu sama lain saling memiliki kemiripan.
 
Dengan sabar, sambil tersenyum si ayah memberi tahu putranya. “Camkan ini baik-baik anakku! Memang, Ayah tahu ini bukan sofa yang kita jual. Tapi tidak ada ruginya membantu perbaikan kecil dan tidak merepotkan ini. Dengan kita membantunya, maka tamu tadi pasti akan datang ke sini lagi. Dengan begitu, kita akan memiliki pelanggan baru. Apakah kamu mengerti?” ujarnya menjelaskan.
 
Begitulah, si pemilik toko mebel mengubah mejengkelkan dan ketidakpuasan menjadi sebuah pelayanan dengan dampak keuntungan di kemudian hari. Dan memang, pengusaha yang awalnya marah-marah dan mengeluhkan kerusakan sofa itu, meminta maaf atas kekeliruannya karena melepas kemarahan bukan pada tempatnya dandi kemudian hari menjadi pelanggan setia toko mebel itu.
 
Sumber : http://bit.ly/19TvrPB